KAPOL.ID — Hubungan Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan dengan Sekda Herman Suryatman tengah retak.
Bahkan, Erwan membantah telah ada komunikasi dengan Herman.
Hal tersebut dibenarkan
Erwan seraya menguraikan tugas sekda yang semestinya banyak mengkoordinir jalannya organisasi, termasuk kaitannya dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Menurut Erwan, seharusnya harus ada di kantor. “Pak Gubernur di lapangan saya di lapangan. Apa yang jadi temuan kami lalu di koordinasikan dengan OPD,” ujarnya Senin (30/6)
Dikatakan Erwan, sentilan yang sempat disampaikan dalam Rapat Paripurna beberapa waktu lalu itu juga bentuk akumulasi dari kekecewaan yang terpendam. Salah satunya karena tidak pernah dilibatkan dalam pelantikan OPD.
“Ini akumulasi kekecewaan. Beberapa kali ada pelantikan kepala dinas. Jangankan dilibatkan, diberitahu saja saya tidak,” ujarnya.
Dikatakan Erwan, bahwa hal itu sudah semestinya disampaikan. “Ya, Paling tidak ada pemberitahuan kepada Wakil Gubernur. Karena, bagaimanapun saya ini Wakil Gubernur. Dipilih satu paket dengan Pak Gubernur,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Erwan juga membantah terkait upaya komunikasi yang dilakukan Sekda Herman Suryatman.
“Pak Sekda sampaikan statemen sudah berkomunikasi dengan saya. Demi Allah tidak ada sampai saat ini. Mau telepon atau mengajak ketemu,” ujarnya.
Erwan juga mengungkit terkait sejarah karir dari Sekda Herman Suryatman.
Sebelum jadi Sekda Jabar Herman merupakan Sekda di Sumedang di mana saat itu Erwan menjabat jadi Wakil Bupati.
“Bupati saat itu tidak mau. Saya tiga kali loby bupati untuk terima saudara Herman sampai jadi sekda. Sekarang bisa jadi Sekda Provinsi. Minimal ikut hargai saya,” katanya.
Erwan juga membenarkan bahwa hubungannya dengan Sekda tengah retak.
“Memang ada keretakan. Ini kenyataan,” ucapnya.
Erwan menilai bahwa apa yang dilakukan Sekda Herman Suryatman telah melampaui batas. Kondisi itu juga tidak baik jika berlanjut. ***